Kejadian ini saya alami sekitar tahun 2002 sebelum saya bertemu dan ditelpon oleh Herlin (telpon dari alam tetangga). Kejadiannya masih ditempat yang sama, di ruko tempat saya jaga dimana saya jadi satpam disana. Langsung saja kesasaran :
Sedikit penjelasan saat saya jaga malam : Saya kalau jaga malam selalu keliling ke ruangan-ruangan dari lantai 1 sampai lantai 4 hanya untuk memastikan saja kalau keadaan aman terkendali.
Waktu itu malam Jum`at (tepatnya Jum`at apa saya lupa). Waktu baru sampai tempat kerjaan sih perasaan biasa-biasa saja, tapi mulai jam 10 malam baru ada perasaan gak enak (seperti akan ada sesuatu yang bakalan terjadi). Semakin malam perasaan gak enak itu semakin terasa kuat, sampai pada puncaknya sekitar jam 2 pagi...
Saat saya di teras di lantai 3 (lantai 2 dan 3 ada semacam teras kecil untuk sekedar bersantai dan merokok), waktu saya mau menyalakan rokok buat nenangin diri tiba-tiba dari dalam ruangan lantai 3 saya lihat ada api yang menyala sebesar genggaman tangan orang dewasa. Untuk mengantisipasi supaya api tidak membesar dan terjadi kebakaran, saya berniat untuk mengambil tabung pemadam yang ada dilantai 2.
Tapi sebelum saya sampai pintu teras lantai 3, tiba-tiba api itu membesar sebesar kepala orang dewasa dan terbang ke arah saya dan saat itu juga saya langsung baca "Lailahaillallah" (gak tau kenapa hanya kata "Lailahaillallah" yang keluar dari mulut saya dan itu saya ucapkan berulang-ulang seperti orang dzikir), dan api itu tertahan tepat 1 meter di depan wajah saya (seperti ada dinding kaca yang menghalangi agar api itu tidak menabrak saya).
Api itu terus berusaha untuk menabrak saya tapi gak bisa-bisa. Seiring makin gencarnya usaha api itu untuk menabrak saya, saya seperti melihat didalam api itu seperti ada wajah manusia yang semakin lama semakin jelas bentuk wajahnya (mukanya bulat, mulutnya tebal, hidungnya besar dan matanya melotot seperti sedang marah pada saya). Saat itu tubuhku terasa panas dingin, panas karena didepan ada api, dan dibelakang dingin dari cuaca malam itu yang memang dingin banget (bayangin aja rasanya seperti kita berdiri didepan api unggun dengan jarak 3 meter ditempat yang dingin).
Sekitar 30 menit akhirnya api itu terbang menjauh menuju kedalam ruangan lantai tiga dan terus menembus tembok dan hilang. Mungkin sudah bosan atau menyerah karena gagal menabrak saya, api itu kabur heheheee. Akhirnya lega juga rasanya bisa melewati 30 menit melawan panas dan dingin dengan sukses walau badan terasa lemas dan capek.
Sekitar 5 menit setelah kejadian itu saya baru sadar kalau saya masih pegang rokok dan korek, jadi kasihankan kalau rokoknya gak dinyalain heheheheee...
Terus terang ini kejadian yang paling menakutkan dan menantang yang pernah saya alami di ruko itu, dan setelah kejadian itu saya tidak pernah lagi melihat makhluk itu (api yang saya ceritakan diatas). Menurut cerita Herlin, makhluk itulah yang selama ini berkuasa di ruko itu dan masih berkuasa sampai sekarang.
Maaf kalau ceritanya gak serem dan gak jelas :)
sumber : http://cerita-misteri.reunion.web.id
Minggu, 08 Januari 2012
You at here : Home »
kepala yang berapi
»
kepala yang berapi
kepala yang berapi
ABOUT THE AUTHOR
Muhammad Joko Lukito : Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk BERHASIL.
Label:
kepala yang berapi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar